Nadiem Makarim Pendiri GO-Jek Yang Ternyata Lulusan Harvard

Nadiem Makarim Pendiri GO-Jek - Menjadi jantungnya kekuasaan sekaligus pusat bisnis wajar bila Jakarta menjadi tumpuan banyak orang mencari penghasilan. Besarnya pesona Jakarta menjadikan wilayah ibukota negara Indonesia ini terjadi kenaikan jumlah penduduk setiap tahunnya. Dan akibat dari fenomena itu kota kian sesak sehingga memunculkan banyak masalah. Satu diantaranya adalah kemacetan yang seakan menjadi nama lain kota Jakarta. Namun dari kemacetan yang kini menjadi hantu bagi kebanyakan penduduknya nyatanya ada juga berkah tersendiri untuk beberapa orang dalam menciptakan peluang bisnis. Nadiem Makrim adalah salah satu yang mendapat berkah lantaran kemacetan itu. Ia dengan jeli mampu membaca peluang dari keadaan itu.
biografi nadiem makarim,nadiem makarim profile,nadiem makarim wikipedia,cara daftar gojek,gojek,nadiem makarim email,

Nadiem Makarim


Baca juga :

Nadiem Makarim mulai terkenal lantaran makin populernya layanan GO-Jek di masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Ia muncul tidak dari back ground pebisnis. Jauh sebelum mendirikan bisnis transportasi berbasis aplikasi ini Nadiem hanyalah seorang karyawan di sebuah perusahaan aplikasi online. Karena tuntutan mobilitas yang tinggi maka jebolan Harvard tersebut lebih memilih transportasi ojek daripada mengendarai kendaraan pribadi saat menjalani aktifitas keseharian. Bahkan saking kerapnya, ia bisa 5 kali dalam sehari menggunakan jasa ojek.

Lahirlah GO-Jek, sebuah perusahaan layanan ojek motor profesional yang pernah ada di kota Jakarta. Perusahaan tersebut sebagai wujud kerjasama Nadiem Makarim bersama beberapa rekannya. Kondisi macet di Jakarta yang kian parah menjadikan seorang Nadiem Makarim berpikir bahwa masyarakat dan bahkan perusahaan memiliki hak memperoleh pilihan sarana angkutan yang lebih cepat untuk transportasi dan juga angkutan logistik.GO-Jek muncul dari gagasan Nadiem yang juga seorang pelanggan ojek yang mengamati bahwa tiap ojek memiliki pangkalan dan juga diterapkan sistem antrian untuk tiap-tiap pangkalan ojek tersebut.

Nadiem Makarim pun membuat sebuah sistem terintegrasi memanfaatkan layanan Google Maps. Sistem ini mampu mengkalkulasi ongkos ojek berdasarkan jarak tempuh dan juga memungkinkan para pengguna bisa memesan via online lewat aplikasi mobile. Besarnya keinginan masyarakat akan layanan transportasi yang bisa membelah kemacetan parah menjadikan perusahaan yang di permulaan berdirinya hanya mempunyai 200 armada setelah 2 tahun berjalan mampu menambahnya menjadi 1.000 armada motor. Armada-armada tadi menyebar di 150 pangkalan ojek di berbagai wilayah Jakarta.

Pengguna terbesar adalah masyarakat yang ada di daerah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. GO-Jek kerap kewalahan melayani permintaan ojek mengingat keterbatasan jumlah driver yang dimilikinya. Tingginya peluang pasar di bidang usaha ini menjadikan beberapa layanan sejenis bermunculan sesudah GO-Jek beroperasi. Meski begitu Nadiem Makarim menganggap bahwa adanya pesaing akan menjadikan GO-Jek terpacu untuk senantiasa meningkatkan kinerja sekaligus menciptakan berbagai inovasi menarik lain. Diantara inovasi itu adalah perbaikan dalam sistem pengantaran disesuaikan permintaan pengguna. Sistem komunikasi pun disempurnakan agar bisa memberikan kenyamanan bagi setiap penumpang.

Tiap bisnis apa pun itu pastinya akan disertai juga adanya rintangan yang menghambat. Niat melakukan perluasan usaha terhambat sebab non teknis diantaranya mafia ojek yang ditemukan di wilayah Tangerang dan BSD. Adapun masalah di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur disebabkan tipikal orang-orangnya yang tak begitu familiar dengan sarana transportasi ojek. Kini pengguna GO-Jek telah mencapai 150 pesanan setiap harinya selain orderan yang dilakukan oleh perusahaan yang menjalin kemitraan kurang lebih ada 40.

Sepanjang wilayah Jakarta tetap saja terperangkap dengan problem kemacetan, maka bisnis ini sudah pasti sangat potensial di masa-masa mendatang. Kini kemacetan tak lagi menjadi momok bagi sebagian besar warga Jakarta, ada Nadiem Makarim dengan GO-Jek-nya.
LihatTutupKomentar